KEDAHSYATAN PIKIRAN

Kisah untuk Renata

Kisah masa kecil
Ia masih duduk dibangku SLTP, berperawakan kecil dan lemah, seringkali kalah dalam bersaing dengan temannya ketika harus berlomba, dan sedemikian keteteran ketika mengikuti irama sebuah permainan, apapun permainannya. Sore itu Ia tengah duduk bersama ibunya menyaksikan siaran TV. Puter sana-puter sini tak ada yang cocok, maklumlah TV sekarang sangat beda dengan TV dulu. TV sekarang menawarkan banyak kelebihan dan kita bebas memilih tayangan apapun yang kita suka dengan mengganti chanelnya, padahal dulu kita hanya punya 1 yakni TVRI sehingga mau tak mau, suka-tak suka, baik-tak baik, tetap dinikmati, atau tidak nonton televisi sama sekali.

Ia masih setia mengganti chanel hingga ada TV swasta yang menayangkan materi pendidikan, yakni program pertukaran pelajar Indonesia keluar negeri. Si Ibu begitu gembira menyaksikan tayangan itu, dan bangga dengan si anak yang di TV, dan gambaran wajah bangga ini ditangkap oleh si gadis tersebut dengan kuat. Baru sekarang dia lihat bagaimana ibu sedemikian bangga dengan seseorang. Baru sekarang ia menangkap ibunya hampir tidak bisa menelan ludah tersekat, menahan haru yang sangat, seolah mengobarkan patriotisme keberhasilan. Dan dengan perasaan mantap si anak mengatakan “bu, aku ingin seperti itu”. Si ibu tersentak…” Hemm.....apa mungkin Ren” demikian si Ibu memanggil anaknya yang bernama Renata. “Iya bu,. Aku ingin bisa seperti yang di TV itu, pergi ke luar negeri dalam program pertukaran pelajar Indonesia ke Amerika”. Sekali lagi ibu memandangi putrinya yang kecil dan lemah dan menggangguk tidak percaya putrinya akan mencapainya, mengapa? karena tidak ada satupun indikasi yang mencerminkan kemampuan putrinya bisa pergi ke Amerika

Keinginan yang tulus

Waktu berlalu sedemikian rupa. Renata, tetap mengingat kuat bagaimana ibunya sedemikian bangga dan haru akan tayangan TV tersebut, dan setiap kali mengingat bagaimana wajah ibunya, semangatnya untuk memperlihatkan kembali wajah ibunya menggelora. Wajah bangga dan haru. Dan ia tahu jawabnnya yakni hanya dengan mengantarkan dirinya sendiri pada program pertukaran pelajar tersebut, ya.........pertukaran pelajar ke amerika.

Dan Tuhanpun menuntunnya

Dan seolah Tuhanpun menuntunnya untuk memasuki sekolah yang memungkinkan yang bersangkutan mencapai tujuannya, yakni melihat lagi wajah kebanggaan dan keharuan ibunya, dan tentu saja sekarang adalah wajah kebanggaan dan keharuan atas dirinya, itu yang Renata harapkan, dan sekolah itu adalah sekolah SMA negeri 2 Madiun. Dan pada saat kelas 1 ada pengumuman program pertukaran pelajar Indonesia ke Amerika AFS, badannya bergetar, wajahnya memerah, jantungnya berdesir, inikah waktuku. Iapun memantapkan diri untuk coba-coba mendaftar.

Belajar kepada yang terbaik
Renata adalah anak yang lemah, tapi bukan lemah dalam kemauan, meski prestasi pelajarnya tak secemerlang temen-tetemnnya ia tetap termasuk pelajar yang gigih. Meski fisiknya tak sesehat temen-temennya yang berprestasi di olah raga, ia tetap berjuang semampu mungkin, optimal istilahnya. Dan kegigihan serta keoptimalan yang biasa ia jadikan prinsip akan diterjemahkan ulang dalam seleksi program pertukaran pelajar ini. Ia memutuskan untuk belajar kepada yang terbaik. Maka dicarilah daftar kakak kelasnya yang pernah mengikuti program ini, ditanyakan bagaimana cara lolos, apa strateginya, dan runtutan pertanyaan lain bak wartawan mengoreksi pribadi artis, dll. Semua dia tanyakan, termasuk kepada kakak-kakak lain sebagai bahan pertimbangan. Dan tibalah saatnya di mengikuti test tersebut mulai dari tingkat sekolah, tingkat kota, tingkat propinsi hingga tingkat nasional.

Kekuatan pikiran

Semua berlalu, hingga Saya suatu ketika menyampaikan materi tentang kekuatan pikiran didepan kelas. Bahwa pikiran kita adalah energi dimana apa-apa yang kita pikirkan dan kita beri emosi yang tepat akan jadi kenyataan. Saya mengambil contoh tentang postur tubuh saya sendiri, dimana saya dulu memiliki postur kerempeng. Saat melihat tayangan TV dimana tengah diputar sinetron, yang menggambarkan seseorang yang makmur dengan postur gemuk, saya berkeinginan memiliki postur gemuk tersebut. Dan 20 tahun berikutnya semua menjadi kenyataan. Si kerempeng itu sekarang menjadi gemuk, seperti yang di TV dengan tingkat kemakmuran yang sedang mengikuti apa-apa yang di TV. Saya berpikir “ saya harus hati-hati dengan kekuatan pikiran ini”. Saya hanya mau memikirkan yang baik-baik aja. Dan ketika mempersilakan siswa-sisiwi saya untuk memberikan komentar, ada 1 anak yang berdiri dan mengatakan punya fakta yang menguatkan cerita Saya. Dia menceritakan sesuatu yang membuat bulu kuduk saya berdiri, dia lolos seleksi AFS program pertukaran pelajar Indonesia Amerika dan tengah mempersiapkan berbagai hal untuk berangkat. Saya terharu dan mata berkaca-kaca atas fakta ini, mengapa karena anak tersebut adalah Renata.

Renata di Amerika
Dan sekarang Renata, murid saya yang menguatkan materi kekuatan pikiran telah di Amerika, sebuah Negara dengan presiden baru bernama Barrack Obama yang dulu ketika di SD 01 menteng Jakarta pernah diminta mengarang cerita dan Obama kecil mengarang ingin menjadi presiden. Dan 36 tahun berikutnya fakta itu terjadi, bukan menjadi presiden Indonesia, meskipun dia menulis karangannnya di Jakarta, tetap menjadi presiden Amerika ke 44 dengan usia yang sangat muda yakni 46 tahun. Dan yang lebih hebat lagi dia adalah presiden kulit hitam pertama di Negara yang masih menganut system perbedaan warna kulit,termasuk yang spektakuler adalah pelantikannya sendiri masuk dalam rekor dunia sebagai pelatikan presiden amerika dengan dihadiri oleh 2,5 juta penduduknya, terbanyak sepanjang sejarah pelatikan presiden dimanapun, bahkan didunia, spektakuler!

Yang jelas ketika keberangkatan ke Amerika, Renata telah melihat lagi wajah bangga dan tersekat haru dari orang yang mengandungnya. Bahkan ditambah buliran air mata. Dan keinginan itu persis yang diinginkan Renata ketika SLTP, 4 tahun lalu. Semua sama....bedanya hanya pada air mata yang sekarang lebih deras menitik membasahi pipi ibunya. Dan renata menginginkan itu......air mata sekat keharuan dan kebanggaan.

Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah nyata tersebut

Bahwa impian seseorang suatu saat akan menjadi kenyataan asalkan diyakini. Bisa jadi orang lain meremehkan akan apa yang menjadi tujuan dan impian kita, tetapi selagi kita komitmen dengan tujuan tersebut dan dengan cara belajar kepada orang yang telah berhasil di bidang yang ingin kita capai maka 99% keberhasilan sudah tercapai, selebihnya yang 1 % hanya factor keberutungan.

Maka pastikan kita mempunyai tujuan yang jelas dalam hidup ini, Dan tujuan itu yang akan mengarahkan apa saja yang harus kita lakukan dalam hidup ini. Dan selagi kita berada dalam lingkungan yang tepat, maka kitapuan akan sukses sebagaimana lingkungan mengarahkan dan mendidik kita. Maka pilihlah lingkungan yang sesuai dengan tujuan masa depanmu.

Read More......

JURUS FUNNELING

JURUS FUNELING

Pengalaman Guru Terbaik
Saya mulai suka dengan mengikuti saran dari guru dan motivator terbaik TUNG DESEM WARINGIN, supaya belajar kepada yang terbaik. jika ditengok ke belakang, kemampuan saya mengaji sekarang adalah karena dulu ketika SD dan SLTP saya belajar kepada yang terbaik, guru ngaji saya di kampung (waktu itu belum ada yang menyamai kemampuannya. Pak Modin, yang sering ngurusi mayat itu masih kalah menggigit guru ngaji saya dalam kemampuannya mengajarkan Al Qur'an). Juga ketika, saya sekarang bisa membaca, tak lepas dari peran guru terbaik saya yang mengajarinya, meskipun sebelum masuk SD saya udah sering di "hajar" kakak untuk mengenal tulisan, satu cara yang tak lazim tentunya.

Belajar dari Pengalaman Guru
Suatu ketika TUNG pernah ditegur oleh salah satu direktur TV swasta, karena mengiklankan produknya di suatu acara tertentu. "apa gak malu jualan di forum seperti ini......"., tapi apa jawab TUNG? Anda bisa lihat kan, saya cuman cuap-cuap beberapa menit, dan saya mendapatkan PENJUALAN hingga 1,3 M. Mendadak melongo wajah diretur TV tersebut, seolah tak percaya.
Saya bersyukur, pernah diminta ikut seminar Financial Revolution selama 3 hari di Mangga Dua Squere, tempat pentasnya Beyonce, penyanyi terbaik sekarang (versi anak mudah sihhhh, aku kan udah berumur) yang popularitasnya mulai digeser oleh Rihanna, terutama setelah lagunya Take A Bow, di album keduannya. Balik lagi ke cerita Financial Revolution, saya mendapatkan pengalaman training yang spektakuler, yang membuat mata ini tetap terbelalak mulai jam 7 pagi hingga 11 malam (padalah aku suka sekali tidur, apalagi saat kuliah......maaf ya Bapak-bapak dosen Kimia IKIP Malang (terutama Pak Suparjito), yang sering sekali memelototi saya gara-gara sering tidur waktu kuliah).
Waktu seminar itu saya mendengar bahwa ketika TUNG memberikan training 3 hari dengan biaya 100 ribu, justru beliau dapat milyaran dari jualan CD dan jualan seminar lainnya.

Jurus Funeling
Kata Andrea Hirata, hidup ini adalah jalinan titik-titik yang kita buat sebelumnya, dan Andre H berhasil menyuguhkan jalinan cerita yang memikat dan memperdaya penggemarnya dengan novel tetarloginya. Membaca Novelnya sama dengan anak kecil yang gak mau makan, atau sekolah gara gara melihat Dora atau Teletubis. Saya begtu asyik, diperdaya oleh novelnya. Hanya Novel yang ke 4 yang belum tak baca karena di madiun belum ada yang jual, kesian dah gua!
Begitu juga dengan saya, pengalaman saya ketika pernah terdampar nikmat di El Rahma, lembaga pendidikan yang mengajari kepemimpinan, religius, mental, motivasi, dll (makasih pak Roz, pak Khusnu, Pak Darno) saya dipertemukan lagi setelah sekian lama mengundurkan diri. Dipertemukan dengan acara terjemah Al Qur'an tematik, yang bersifat gratis, oleh Pak Roz tentunya. Teman saya yang di kediri berhasil mengadakan seminar itu dan mendapatkan uang jutaan dari kegiatan sampingannya, ingat! seminar tetap gratissss

Gratisss
Dalam beberapa saat lagi tim kami akan mengadakan acara yang sama dan bersifat gratisan....tetapi jangan salah....meskipun gratis saya sudah mendapatkan beberapa:
1. Sponsor (saya sendiri udah dapat 2 sponsor, ada yang ngasih uang tunai 300 rb)
2. Jual pelatihan
3. Jual Bimbel
4. Jual Kursus inggris
5. Jual sertifikat
6. Parkir
7. Jual Buku (kerjasama dengan agent)
8. Jual Komputer
9. Jual Makanan dan minuman
10. dari beberapa sponsor

bagi anda, yang ingin melakukan sekarang silakan.....lakukan jurus funeling....

Read More......

PEMBAGIAN WAKTU

PEMBAGIAN WAKTU

Ketika tengah dilaksanakan rapat dewan guru di sekola saya sempatkan melirik buku WHO TOOK MY MONEY karya Robert T Kiyosaki (dan mungkin ini buku yang ke 8 yang saya beli dari karya beliau, orang yang sangat menginpirasi dunia dengan karyanya rich dad poor dad)

Buku tersebut mengajarkan tentang permainan uang yang berisi pembagian waktu atas umur kita dan bagaimana kita memenangkan permainan uang. Pembagian waktu sendiri dibagi dalam 10 tahunan, yang dituliskan sebagai berikut:
1. Kwartal 1: usia 25-35
2. Kwartal 2: usia 35-45
3. Kwartal 3: usia 45-55
2. Kwartal 4: usia 55-65

Dalam masa kuartal 1 saya belum memenangkan permainan uang, karena terbukti saya belum bebas finansial, baru di usia yang ke 37 (pada kuartal ke 2) saya mulai mengintip bebas finansial dimana "GAYA HIDUP KITA DIPENUHI DARI PENGHASILAN PASIF INCOME KITA"

Sebetulnya ada cara mudah untuk mencapai bebas finansial, tetapi sayang tidak ada kehalalan didalamnya. Dengan menyimpang dana pada koperasi simpan pinjam saya pernah mendapatkan penawaran bunga hingga 1,7 % atau hampir 20 % pertahun (dari teman SMU saya yang membuka komperasi simpan pinjam). Jika saya membenamkan uang saya 100 juta, saya mendapatkan 1,7 juta perbulan dan jika membenamkan modal 200 juta saya bisa mendapatkan 3,5 juta. Jika saham saya, yang saya benamkan pada usaha lain, saya ambil dan masukan ke koperasi maka saya bisa mendapatkan hampir 7 juta dari per bulan. Angka yang cukup banyak untuk membiaya gaya hidup saya.....tapi....kehalalan berbicara disini. Sehingga saya menyatakan TIDAK PADA PENAWARAN SAHAM KOPERASI

KWATAL 1
Saya menganalisa, selama kwartal 1 yang berada pada usia 25-35 saya belum mampu menjadi pemenang. Masa tersebut adalah masa saya bekerja : El rahma, Century 21, ABN Amro dan masa saya berbisnis: minyak wangi, pakaian, keramik, katering, rumah makan, lembaga pendidikan, dll dimana beberapa mengalami kegagalan, dan dengan buku yang saya baca saya bisa menganalisa mengapat ketidak berhasilan menyertai saya kala itu:
1. Belum memiliki ilmu yang cukup
2. Belum memiliki relasi yang cukup
3. Belum optimal dalam bekerja (karena ilmu yang terbatas)
4. Belum menemukan tim yang cocok
5. Bisnis tanpa orientasi (hanya sekedar bisnis)
tetapi saya mendapatkan pengalaman, ilmu yang luar biasa bagi bekal saya sekarang....dimana untuk yang kesekianlah saya bisa menemukan formula bisnis yang sesungguhnya, dan kelak formula ini yang akan saya pakai ketika saya ingin berbisnis lagi. paling tidak dengan pengalaman pahit tetapi manis tersebut saya mendapatkan penghasilan dari:
1. PNS
2. Lembaga Pendidikan
3. CV yang saya dirikan


KWARTAL 2
memasuki kwartal ke 2, kami mulai mengumpulkan asset yang menghasilkan pemasukan. Saya ingin di akhir masa ini sudah menciptakan pasif income untuk saya, istri, anak, dan saudara/famili/anak yatim. dan saya bertekan melakukannya dengan:
1. Bisnis (S)
2. Waralaba (B-I)
3. Property (B-I)
4. Konsultan
5. Buku
6. CD
7. Lagu

KWARTAL 3 DAN 4
Masa kwartal 3 dan 4 dimasuki dengan pemantapan pasif income dan mulai menikmati tanpa harus bekerja karena "SISTEM TELAH BEKERJA UNTUK SAYA' dan kalaupuntoh saya tetap bekerja itu merupakan "PILIHAN BUKAN KETERPAKSAAN" dan sekaligus masa saya mulua melakukan:
1. Kegiatan sosial
2. Memperdalam dan memperbanyak religi
3. Menikmati hidup dengan wisata
4. Kemanfaatan bagi umat


KWARTAL ANDA
sekarang bagaimana dengan kwartal anda? akankah anda juga mulai membagi? untuk memperdalam saya referensikan untuk membaca buku "WHO TOOK MY MONEY karya Robert T Kiyosaki". Dan bagi anda yang masih menjadi siswa tambahkan formula usia 15-25 tahun yang menurut saya bisa anda bagi dengan :
1. belajar untuk profesi anda
2. Mendapatkan profesi anda
3. memulai bisnis anda
4. memperbanyak jaringan anda
5. Memperkuat ilmu tentang pasif income
6. Memperkaya dengan hobby dan ketrampilan (yang suatu saat menghasilkan uang)

Read More......

KAYA DENGAN PROPERTI

KAYA DENGAN PROPERTY

Mengapa property?
Alhamdulillah, sejauh saya menikah ma istri sejak 2002 hingga sekarang kami sudah memiliki properti:
1. Tanah di pabrik es, Ponorogo
2. Rumah, di Jln KBP Duryat
3. Rumah di KBP Duryat, gang talaut
4. Stand di Pasar Songgolagit
5. Tanah di Madiun (dekat SMU 3)
dan baru 3 yang kami bisa kontrakkkan, masing maisng bisa menghasilkan arus kas bagi kami, arus kas positif tentunya

Ke depan saya ingin memiliki property lebih banyak tanpa uang muka! Lho kok? iya jika tahu caranya...

menurut 3 buku property yang saya baca, termasuk 1 buku tentang testimonial yang sukses dari property (bahkan teman saya yang di Ponorogo, pemilik perumahan GRIYA ASA lebih gila lagi).....saya ingin berbagai dalam tulisan ini


sebetulnya semua menjadi mudah JIKA TAHU CARANYA
dan dari sinilah kita ingin berbagai dengan semua pembaca

KEUNTUNGAN INVES DI PROPERTY
beberapa keuntungan inves di Property antara lain:
1. Harga selalu naik
2. Bisa dibeli dengan uang muka cuma 10 %, rata rata di Indonesia menetapkan 30 %, tetapi coba selidiki lagi SEMUA BANK, maka anda akan menemukan berbagai keterkejutan
3. Ada property yang ketika kita beli SUDAH LANSUSG UNTUNG (3 propertu yang kami beli : 3 rumah, semua dibawah standar harga pasar, artinya ketika kami membelinya, kami sudah mendapatkan keuntungan saat membeli
4. Bank akan meminjamkan uang kepada Anda
5. Harga cenderung tidak bisa turun (tengoklah harga barang kebutuhan : mobil, motor, komputer, hp semua barang barang ini jika telah dipakai harganya langusng turun drastis, bahkan hingga 40 %/tahun)

Hukum 100: 10: 3: 1
Lihatlah 100 property
Lakukan 10 penawaran
Lakukan 3 permohonan kredit untuk property YANG MASUK AKAL (menghasilkan keuntungan)
Belilah 1 property

BELI TANPA UANG MUKA
beberapa waktu lalu, ketika penulis mengikuti training ENTREPRENUR UNIVERSITY milik Purdi E Candra (yang biaya franchisenya 50 juta untuk 3 tahun) ada penawaran dari Pemateri semarang untuk mengambil ruko semarang yang sudah mendapatkan pembiayaan dari bank dan kita malah dapat cash back (uang kembalian) sebesar 100-an juta). Carany gimana? Ruko tersebut dianggunkan ke bank, dan ternyata mendapatkan harga penawaran dari bank lebih besar dari harga ruko waktu dibuat, sehingga mereka mendapatkan cash back

Untung 3 milyard
Seorang teman yang sekarang menjadi pengusaha Real Estate (yang pernah saya kunjungi kantornya ketika hari kamis, desember 2008) mengatakan mendapatkan keuntungan 3 milyard dari property real estate yang dia bangun TANPA UANG SEPESERPUN caranya?
1. Pembelian lahan untuk perumahan dengan pembayaran seiring lakuknya prperty
2. Pemohon perumahan (yang akan tinggal) diminta menyerahkan 30 % untuk uang muka (yang digunakan oleh pemborong untuk membangun rumah tersebut)
3. Selanjutnya Pemilik properti mendapatkan cicilan pembayaran yang digunakan untuk melunasi tanah, melunasi sebagian banguan dan keuntungan

Read More......
Adi Avanza dot Com