KIAT DISAAT KRISIS

Saat krisis
saat ini indonesia memwasuki gerbang krisis ekonomi, ingat baru memasuki. Dalam tahapan ini sudah ada 300 rb yang di PHK (baca: pecat), dan sumber dari krisis yakni amerika udah memecat 2 juta orang, dan hari ini ditayangkan beberapa stasiun TV hampir semua pekerja di perancis mogok selama 1 hari untuk menyampaikan tuntutan agar ada tunjangan menghadapi krisis


akar dari krisis
akar dari krisis adalah pola ekonomi yang salah.
1. uang tidak distandarkan pada emas, sehingga nilai dolar akan turun terus (maka indonesia yang pakai standar dolar amerika akan paling menderita)
2. hampir banyak negara memiliki hutang yang jauh lebih besar akibat salah kelola negara (karena memanjakan penduduk, bukan mencerdaskan penduduk, sehingga kartu kredit, pola konsumerisme, pendidikan keuangan yang tidak baik, saHam, dll) mendorong kehancuran ekonomi suatu negara-----penjelasan untuk ini sangat panjang dan tidak bisa diulas singkat, sehingga saya pernah menyampaikan pendapat yang sama (memberikan penjelasan yang tak lengkap) gara-gara waktu melakukan pemanggilan absen murid saya dan dia menjawab dengan cita cita (profesi) ingin menjadi menteri keuangan.maka meluncurlah uasalan ekonomi, padahal pelajarannya kimia. CDMA (capek deh....males ahh......tapi tenang saya sangat semangat kok)
3. kebiasaan menghabiskan anggaran pada pemerintahan, yang jika tidak melakukan justru kena sanksi (padalah justru mestinya sebaliknya, yakni jika ada sisa dan mengembalikan, sisanya bisa dialokasikan untuk tahun mendatang)---sebagai contoh baru baru ini ada dinas di karisidenan tertentu yang harus menghabiskan anggaran hingga 100-200 juta dengan cara studi banding ke bandung dan jakarta karena apa? karena studi banding sulit dipertanggungjawabkan)----benar-benar pemborosan keuangan negara. bayangkan jika ada 1000 instansi melakukan yang sama maka ada 200 milyar-2 trlyun dana dibuang, yang mestinya bisa meringankan saudara kita di lapindo (kenapa 2 trilyun? karena kasus 100-200 jt itu untuk kota/kabupaten kuecilll (cilik mentik tik tik, istilah yang dipakai anak saya yang berusia 4 tahun)
4. menambah hutang dan berbunga> korsel sakah satu negara yang terancam krisis paling parah sellain indonesia karena punya hutang jangka pendek yang besar sekali



bagaimana menhgadapi krisis?
saya pernah mengusulkan pada manajer lembaga pendidikan saya (yang mengelola usaha saya) untuk melakukan penambahan karyawan dalam rangka menghadapi krisis....tetapi jawabnya gimana gajinya pak? kan sedang krisis, kok nambah keuangan, nanti kan laba berkurang......... jawab saya adalah...
1. pada saat krisis dimana penjualan turun kita harus melakukan: peningkatan penjualan. peningkatan penjualan hanya bisa dilakukan dengan memperkuat promo. Tenaga marketing kami hanya 2, 1 orang sekarang sedang konsentrasi pada promo program 1 tahun, sedang 1 orang lagi menggarap promo pelatihan, bahasa dan bimbel. saran saya adalah nambah 2 pengawai untuk promo bimbel dan promo untuk bahasa asing. dengan 4 tim promo saya yakin akan banyak info yang sampai ke masyarakat akan produk-produk kita.
2. menghemat pengeluaran dengan mengurangi beberapa post justru akan menciptakan instablilitas. jika demikian perusahaan menjadi tidak stabil.


ketika kita krisis
ketika kita secara pribadi sedang dilanda krisis maka sebaiknya:
1. memperbesar pemasukan
2. bukan dengan memperkecil pengeluaran (jika pengeluaran sudah dianggarkan,tetapi jika belum maka harus dianggarkan dengan prinsip menunda kesenangan)


jika negara menghadapi krisis
1. memperkuat penghasilan : dengan BUMN, bukan dengan pajak
2. mengevaluasi pengeluaran (khususnya untuk dinas terkait dengan memberikan rangsangan bonus pada penggunaan dana yang efektif dan efisien serta transparan)

catatan:
1. apakah anda sedang mengalami krisis?
2. jika tidak syuukurlah, jika iya perbanyak sumber penghasilan anda
4. ku,mpulkan semua kemungkinan yang menghasilkan uang (jika perlu tenpa modal/pakai modal orang lain)
3. jangan malah menghutang yang berbunga karena kita akan makin parah dalam krisis tersebut

bagaimana dengan anda?

Adi Avanza dot Com