MAU BISNIS SEPERTI APA?

Mau bisnis SEPERTI apa?
mau bisnis seperti apa? ada banyak pilihan. temen saya sesama guru PNS, bisnis Bimbel, bisnis jual beli buku, bisnis burung, bisnis lain-lain . Sementara teman saya yang pengusaha bisnis ikut tender pemerintah untuk pengadaan barang yang konon sekali tender hasilnya "wow", selain berbisnis ekport buah kering (berupa kripik) plus buka pusat oleh-oleh di Kota Ponorogo dan bisnis yang tengah kami tekuni bersama yang memberikan arus kas positif bagi keuangan kami yakni pulsa. Sementara teman saya yang lain yang juga jebolan pendidikan entreprenur university milik Purdi E Chandra membuka pulsa dan waralaba tela krezz.

MENGELUH
temen saya yang berprofesi sebagai PNS mengeluh hebat ketika harus bersinggungan dengan Bisnis, macam-macam alasannya dan bahkan tak jarang mengecam bisnis itu sendiri. Sayapun kadang ikut dikecamnya dengan berbagai alasan seolah meyakinkan tentang ketidaksenanngannya terhadap bisnis. saya berpikir ada yang salah dalam orang ini......menyalahkan sesuatu yang sementara orang lain taruhlah Mark Zukerberg mendapatkan bayaran lebih dari 30 trilyun dari bisnisnya.

MEMPERSIAPKAN
menurut saya yang harus diperbaiki oleh orang tersebut adalah tahapan mempersiapkan bisnis (meski Ajaran Entreprenur University ditentang, karena kita diminta masuk total dan belajar banyak setelah masuk tadi dan KELUAR dalam kondisi berhasil, meski faktanya ada yang keluar dengan kondisi "babak belur"). Robert T kiyosaki mengatakan membangun bisnis adalah membuat bisnis itu sendiri bahkan sebelum bisnis itu dibuat, artinya kita harus memperhitungkan apakah bisnis yang akan kita buat seperti apa? apakah sekedar untuk makan saja atau bahkan BEBAS FINANSIAL

TINGKATAN BISNIS
dari buku Robert saya banyak mendapat masukan bahwa akhirnya saya menjatuhkan pilihan bahwa bisnis yang saya bangun orientasinya untuk BEBAS FINANSIAL. maka ketika saya sudah menjalankan puluhan bisnis dan jatuh bangun (bagi saya itu media pembelajaran, bukan sesuatu monster yang menakutkan sebagaimana dirasakan dan dikomentari temen-temen saya) saya akhirnya akan memilih bahwa bisnis saya harus berorientasi bebas finansial. paling tidak sekarang bisnis LPK saya dan bisnis pulsa TIDAK MENGIKAT SAYA harus mengajar, layani konsumen, atau bahkan ikut mengatur parkir kendaraan siswa, dll. Saya BEBAS secara pekerjaan.....tetapi tetap mendapatkan pemasukan yang lebih besar dari sekedar gaji PNS. maka tahapan berikutnya bagi saya adalah memutuskan untuk mencari bisnis yang membawa saya pada bebas finansial

ARUS KAS
sebetulnya ujung dari bisnis adalah memberikan arus kas pada kita, arus kas positif. bukan negatif. Jika demikian adanya maka kitapun harus mulai menata keuangan kita. kegagalan Robert pada bisnis Dompet Nilonnya adalah karena bermewah-mewahan dengan gaya hidup baru tepat ketika bisnis nya menghasilkan arus kas positif, sehingga arus kasnya hilang tak berbekas. sayapun mengalami ketika pernah kerja di Surabaya dengan penghasilan kotior 3 juta pada waktu itu....
sekarang saya akan fokuskan bisnis saya supaya menghasilkan Arus kas Positif "sebagaimana mertua saya berbisnis" yang telah memberikan arus kas positif. Bahkan dengan 6 petak sawahnya telah menghasilkan arus kas positif setiap kali panen, dan itupula yang saya kejar bersama istri dengan membeli 3 properti (2 tahun belakangan ini) yang memberikan arus kas positif setelah properti itu kita sewakan..

ARUS KAS POSITIF DALAM PROPERTI
kedepan saya ingin membuat arus kas positif melalui properti, jiak tertarik baca bukunya robert T Kiyosaki

ARUS KAS POSITIF DALAM BISNIS
saya juga akan fokus mencari bsinsi yang memberikan arus kas positif bagi keunagn saya, maka saya akan mengevaluasi semua kegiatan bsinsi saya dan akan segera "MEMECAT BISNIS" yang memberikan arus kas negatif

ARUS KAS POSITIF DALAM ROYALTI
Ini yang saya lagi kejar. Kegagalan saya yang tidak atau belum belajar ilmu alat (yakni menulis dan alat music) menjadikan saya tidak bisa seperti Pasha Ungu yang begitu aktif menciptakan lagu yang selalu mendapatkan royalti ketika lagu itu diperdengarkan atau dinyayikan orang lain dan ketika CD nya laku keras diparasan. Pun juga tidak seperti Andrea Hirata yang bisa menulis Laskar Pelangi yang konon novelnya sudah tembus 700 ribu eksemplar yang menjadikanya mendapatkan pundi-pundi 3,5 M dari hasil menulisnya.

nah...sekarang anda bisa memilih ingin bisnis sekedar untuk penghasilan tambahan, atau yang lain....

Adi Avanza dot Com